Monday, May 27, 2013

Jurgen Klopp dan Liga Champion



Oleh Reynold Salanti

babak kedua Munchen menguasai pertandingan dengan menekan pertahanan Dortmund dari berbagai sisi, silih berganti Ribery, Robben, Muller, Mandzukic menyerang secara atraktif membuat Hummels dkk sedikit kewalahan. Tak sedikit tendangan yang mengarah ke gawang Roman Weidenfeller. Meski Dortmund sedikit mengancam lini belakang lawan dan lebih sering mendapat tekanan dari pasukan pengedor Munchen, pria berkacamata ini tetap berdiri di pinggir lapangan memberi instruksi, berteriak dengan caranya sendiri dan melepaskan aura semangatnya dengan menepuk tangan. Di wajahnya begitu jelas terlihat kalau pasukannya bisa menyelesaikan pertandingan ini dengan kemenangan. Menit 60 Munchen unggul lewat gol Mandzukic lewat umpan datar Robben yang cukup cerdik lolos dari pengawalan bek-bek Dortmund. Dormund mendapat tendangan penalti di menit 67 akibat pelanggaran Dante kepada Reus. Gundogan berhasil mengecoh Neuer untuk mengubah skor menjadi 1 sama. Keyakinan Kloop semakin menguat dia tak kembali ke tempat duduknya untuk tetap setia berdiri dan memberi teriakan semangat untuk timnya. Pertandingan sepertinya akan berakhir dengan kedudukan sama kuat tapi Robben mematahkan rekor Munchen sebagai tim yang selalu lolos ke babak final tapi selalu kalah, umpan tumit Ribery kepada Robben berhasil diceploskannya dengan baik ke sisi kiri gawang Weidenfeller. Gol itu seakan membuyarkan keyakinan dan mimpi Klopp sampai wasit meniup pluit terakhir Dortmund tak sanggup membalasnya. Munchen keluar sebagai juara liga champion musim 2012 2013.
Malam itu Klopp kalah dari seteru abadinya di Bundesliga, dia hanya sanggup mengantarkan timnya ke final sebagai runner up. Apakah pencapainya sudah yang terbaik? Jawabannya belum. Tapi melihat perjuangan Dormund di panggung liga Champion, rasanya kita harus memberikan penghargaan tersendiri buat Jurgen Klopp.
Berstatus sebagai juara Bundesliga musim 2011 2012 Dormund lolos langsung ke fase grup liga Champion. Mereka tergabung di grup C bersama juara liga Inggris Manchester City, juara liga Belanda Ajax Amsterdam dan juara liga Spanyol Real Madrid. Secara menyakinkan Dormund keluar sebagai juara grup dengan catatan tanpa sekalipun mengalami kekalahan. dibabak 16 besar pasukan Jurgen Kloop bertemu Shakhtar Donetsk, di kandang sendiri mereka menang telak tiga kosong dan bermain imbang dua sama di kandang Donetsk. Selanjutnya Dormund bertemu tim kejutan Malaga di perempat final. Bermain imbang kosong-kosong dipertemuan pertama Dormund mengusur Malaga di kandang mereka dengan kemenangan dramatis 3-2. Di semifinal Dortmund berhadapan kembali dengan Real Madrid, tanpa mempedulikan status Madrid sebagai peraih terbanyak tropi liga champion, Klopp dkk menghancurkan Madrid 4-1 lewat 4 goal Lewandowski walau Madrid bisa membalas 2-0 di Bernabeu secara agregat itu tak cukup untuk Madrid tampil di final.
Jelas tidak mudah buat Klopp untuk melewati itu. Klopp memulai tugasnya membangun tim ini sejak tahun 2008 mengantikan Thomas Doll yang gagal mengangkat posisi Dortmund di klasmen liga. Banyak cara Kloop membangun sebuah tim antaranya melakukan pendekatan secara personal kepada para pemain, memanfaatkan akademi sekolah sepakbola Borussia Dortmund untuk mempromosikan bakat-bakat muda ke tim senior. Klopp juga kaya akan formasi dan strategi, Dormund bisa menyerang layaknya prajurit nazi yang kejam dan bertahan sekuat baja panzer. Dibawa arahan Klopp Dortmund perlahan mulai memgalami peningkatan yang baik dimusim pertama diurutan ke 6 klasmen, berikutnya di posisi 5 dan di dua musim selanjutnya juara Bundesliga.    
Musim 2011 2012 musim pertama Dortmund kembali ke Liga Champion dibawa Jurgen Klopp. Tergabung di grup F bersama Arsenal, Olympiakos dan Marseille. Klopp dan squadnya tak bisa berbuat banyak mereka gagal untuk lolos di fase grup bahkan mereka berada di posisi dasar klasmen. Bandingkan dengan sekarang, Borussia Dortmund berubah jauh lebih  kuat dan superior. Butuh kerja keras dan kesabaran yang lebih untuk mencapai babak final di liga paling bergengsi di eropa. Dengan segala akal dan perjuangan Jurgen Klopp Dortmund berhasil kembali setelah terakhir kali tampil dimusim 1996-1997. Malam itu Klopp harus mengakui keunggulan Bayern Munchen tim yang dari awal musim top perform di bundesliga maupun di liga Champion, tim yang memiliki sekumpulan orang-orang yang berpengalaman pemain maupun pelatih dan tim yang menyingkirkan tim dari planet luar bumi yang bermarkas di Barcelona dengan agregat skor 7-0. Sudah barang tentu Klopp harus lebih bekerja dengan giat dan bersabar menunggu musim selanjutnya. Malam itu Klopp pasti menganut paham “kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda” saya yakin Klopp tak akan berhenti sampe disitu dan masih memiliki potensi untuk mengulangnya lagi, dia juga masih optimis dimusim yang akan datang seperti kutipannya ke Soccerway “Kami akan kembali ke final lagi, mungkin tidak di Wembley, dan saya sudah mengatakan itu pada anak-anak” 

1 comment:

  1. baku dapa dg chelsea drg..juara champion dg earope league chelsea mo hantam drg :D

    ReplyDelete