Tuesday, July 30, 2013

Rafael Benitez Pemberi Gelar Juara

Oleh: Reynold Salanti

Chelsea berhasil menjuarai Europe League 2012/2013 sesudah mengalahkan Benfica dengan skor 2-1. Keberhasilan itu menjadi obat penghibur setelah Chelsea tak meraih juara Liga Inggris, Piala FA, Piala Liga, Piala Dunia Antarklub, dan yang amat menyakitkan Piala Champions.
Di luar prediksi, Chelsea terdepak di Liga Champions. Ini pertama kalinya juara bertahan tersisi di awal fase grup. Begitu menyakitkan sang penguasa London Biru, Roman Abramovich, tak menunggu sampai paruh musim selesai untuk memecat pelatih mereka Roberto Di Matteo dan menggantinya dengan Rafael Benitez.
Mayoritas suporter Chelsea tak setuju dengan penunjukan itu. Benitez dulunya adalah pelatih tim Merseyside, Liverpool. Benitez sering mengeluarkan kata-kata yang menghina Chelsea. Dia pernah bermusuhan dengan Jose Mourinho, pelatih Chelsea sebelumnya yang sudah dianggap dewa oleh para suporter. Walau spanduk “Rafa Out” terpajang di Stamford Bridge dan teriakan-teriakan kotor sering bergema di dalam stadion, Benitez membuktikan kelasnya dengan memberi gelar buat Chelsea. Gelar yang bisa saja memperpanjang kariernya untuk terus bekerja di London seandainya Mourinho tak hengkang dari Madrid dan kembali ke Chelsea.

Rafael Benitez lahir di Madrid dan memulai segalanya di kota itu. Dahulunya dia bergabung dengan akademi sepakbola Real Madrid dan menjadi pemain sepakbola di beberapa klub amatir. Selama menjalani profesi pemain sepakbola, dia mengambil kuliah di salah satu universitas di Madrid dan meraih gelar di bidang pendidikan jasmani. Setelah itu Benitez memulai karier kepelatihannya dengan menjadi pelatih tim cadangan dan asisten pelatih di Real Madrid.

Pekerjaan sebagai pelatih dimulainya di klub Real Valladolid. Di sana dia tak bertahan lama, lalu pindah ke Osasuna. Setelah itu dia pindah ke Extremadura yang sempat dibawanya promosi ke La Liga, meskipun harus terdegradasi lagi.

Tahun 2001 menjadi titik balik Rafael Benitez. Dia diminta melatih Valencia CF. Sejak menjadi juru taktik di sana, Benitez berhasil membawa Valencia bersaing dengan Barcelona dan Real Madrid di klasemen La Liga. Di tahun berikutnya Benitez menuai sukses dengan membawa Valencia merebut juara La Liga Spanyol. Kesuksesan serupa dipersembahkannya pada musim 2003/2004, ditambah satu gelar Piala UEFA.
Setelah itu Rafael Benitez mencoba merantau keluar Spanyol dengan menerima tawaran melatih Liverpool FC. Di sana dia meraih piala yang diinginkan semua klub, Piala Champions. Final Liga Champions yang tak akan dilupakan oleh seluruh Liverpudlian, di mana Liverpool tertinggal 3-0 dari Milan. Lalu dengan hebatnya membalikkan skor 3-3 dan meraih piala kelima mereka setelah menang di drama adu penalti yang menegangkan. Selain itu Benitez pernah mengangkat Piala FA, Piala Community Shield, dan Piala Super Eropa. Pada 2010 Benitez resmi menyelesaikan kariernya di Liverpool dan hengkang ke Inter Milan.

Sebelum Benitez datang, Inter meraih treble winner yang dipersembahkan oleh Jose Mourinho. Jelas, ini sebuah tantangan yang berat buat Benitez untuk mempertahankan gelar atau melebihi prestasi Mourinho yang tak segampang memakan pizza Italia. Hanya enam bulan Benitez bertahan di sana karena serangkaian hasil buruk dan kurangnya dukungan yang diberikan membuat dia harus rela menyandang status pengangguran meskipun gelar Piala Super Italia dan Piala Dunia Antarklub sudah diberikannya. Setahun lebih Benitez tak bekerja sampai akhirnya tawaran Chelsea datang.
Keluar dari Chelsea, Benitez tak menunggu lama untuk menganggur. Seorang produser film asal Italia, Aurelio De Laurentiis memberi kepercayaan padanya untuk melatih klubnya, Napoli. Benitez menggantikan Mazarri yang pindah ke Inter Milan. Musim lalu  Napoli finish di posisi kedua klasmen Serie A.Mereka bakal kembali ke Liga Champions musim depan setelah musim lalu absen.
Dengan pengalaman yang dimiliki Benitez, Napoli bisa diramunya untuk bersaing di pentas tertinggi Eropa.

Napoli adalah klub yang sedang berkembang sejak mereka lolos Liga Champions dua musim lalu. Klub dari selatan Italia ini mempunyai statistik yang bagus di Liga Champions. Mereka bisa bersaing dengan Manchester City dan Bayern Munchen di babak penyisihan grup dan kemudian mengejutkan Chelsea di leg pertama babak 16 besar, tetapi harus tunduk di leg kedua. Di Italia mereka meraih gelar Coppa Italia. Dengan datangnya Benitez, Napoli bisa menggapai gelar yang lebih tinggi, yakni juara Liga Italia atau Liga Champions seperti yang sudah dia lakukan di klub-klub sebelumnya.

No comments:

Post a Comment