Oleh:Reynold Salanti
Sejak
keikutsertaan Jepang di piala dunia 1998, Jepang punya banyak pemain bertalenta
dan semangat tanpa batas. Seperti Hiroshi Nanami, Shinji Ono, Hidetoshi Nakata
Dll dari tiga nama yang saya sebutin tadi Nakata lah yang paling menonjol,
Bukan hanya skill dan kemampuan mencetak golnya saja, tapi rambut pirangnya
bercahaya sendiri di squad itu. Mungkin itu alasannya presiden Perugia Luciano
Gaucci membawanya untuk bermain di Eropa Selatan, Italia. Nakata menjadi pemain
jepang pertama yang main di Serie A rekrutan itu juga yang paling mencuri
perhatian. Secara singkat banyak orang Jepang bisa menyebut “Perugia” dengan benar atau
mungkin muncul sekumpulan orang membuat fan club Perugia di jepang.
Perugia
berdiri dari tahun 1905 club ini sudah bemain diberbagai kasta liga Italia dari
serie D, Serie C, Serie B dan pastinya Serie A. tahun 1979 menjadi era terbaik
mereka di serie A Perugia menjadi tim tak terkalahkan dalam satu musim tapi
gagal meraih Scudetto. Saat itu Perugia punya pemain andalan Franco Vannini dan
Renato Curi yang paling diingat tifosi mereka
tapi sayang karir mereka berakhir dengan ironis. Karir Vannini berakhir
karena cedera yang dia alami, sementara Renato Curi meninggal dunia saat sedang
bertanding lawan Juventus oleh karena serangan jantung. Mereka juga pernah
terkena scandal Totonero kasus perjudian bola yang melibat beberapa tim serie A
dan Serie B termasuk Ac Milan yang akhirnya degradasi ke serie B.
memasuki
tahun 90an Perugia sempat kembali dan bertualang lagi di Serie A dengan
berbagai kejutan yang akan mereka bawa.
Selasai
membeli pemain Jepang, Perugia juga membeli pemain sejenis tapi beda Negara Ahn
Jung-Hwan (Korea) dan Rahman Rezaei (Iran). Orang Italia tidak akan pernah lupa
betapa sedihnya Italia tersingkir di Piala Dunia 2002 oleh sundulan Ahn
Jung-Hwan. Lebih sakitnya lagi goal itu terjadi lewat perpanjangan waktu , yang
diberi gelar sebagai golden goal. Dengan goal itu Italia langsung tersingkir.
Salah satu orang yang paling tersakiti adalah Gaucci tanpa bepikir panjang
Perugia langsung memutuskan perjanjian kerja mereka atau memecat Ahn Jung-Hwan
sebagai pemain Perugia. Walaupun dikemudian hari dia menarik pernyataannya
lagi.
Perugia
juga pernah membeli anak dari pemimpin kontroversial Libya Muammar Gaddafi,
Al-Saadi Gaddafi namanya. Dia hanya sekali main dan semusim barada disana.
Hanna Ljungberg dan Birgit Prinz dua nama pemain yang sempat diincar oleh
Perugia. Tapi, tahukah anda dua pemain itu adalah seorang wanita. Kesepakaan
transfer tak menemui hasil hingga akhirnya dibatalkan tak jelas alasan kenapa
tapi menurut sumber sang presiden takut dicap sebagai seorang gay.
Juventus
dan Lazio pasti akan selalu mengigat matchday terakhir serie A musim 1999-2000.
Kedua tim harus sama-sama menang untuk menentukan siapa yang akan mendapat
scudetto. Lazio melawan reggina dan Juventus bertandang ke Perugia. Di Perugia
terjadi hujan badai yang cukup membuat lapangan basah dan bola susah memantul.
Pertandingan sempat dihentikan beberapa jam. Di Olimpico Lazio sudah menang 3-0
atas Reggina. Pemain pendukung Lazio tinggal menunggu hasil di Perugia. Setelah
hujan mulai reda pertandingan pun di lanjutkan. Menit 50 Alessandro Calori
melakukan tendangan setengah voli yang susah di jangkau Van Der Sar skor 1-0
untuk tuan rumah. Sampai akhir pertandingan skor itu tidak berubah. Perugia memaksa Juventus menundah pesta minum
wine dan makan pizza diruang ganti.
Konon,
Gaucci memberikan orasi sebelum pertandingan dimulai. Dia mengancam para pemain
akan dibuang di negeri pedalaman cina jika mereka tidak bisa menang
dipertandingan itu.
Tahun
2005 A.C Perugia resmi bangkrut pemilik baru mereka Vincenzo Silvestrini
menganti nama menjadi Perugia Calcio. tinggal menunggu waktu apakah Perugia
Calcio bisa merangka naik ke Serie A dan memberi kejutan-kejutan baru di dunia
sepakbola, atau kejutan tim ini memang sudah berakhir.
No comments:
Post a Comment